Dear my one and only little prince Ryu...
Tepat di tanggal ini, dua tahun yang lalu, Mimi tengah memperjuangkanmu untuk lahir ke dunia. Oh yeah... time flies. Ternyata dua tahun adalah waktu yang sangaaat singkat melihatmu bertumbuh dari seorang bayi merah menjadi anak supeeer aktif dan bawel seperti sekarang. :)
Hari itu, Mimi masih mengingatnya jelas. Kehamilan pertama bagi setiap wanita pasti membuatnya nervous, termasuk Mimi. Ditambah, kau lahir seminggu lebih awal dari perkiraan dokter. Sungguh, hari itu Mimi belum sepenuhnya mempersiapkan diri untuk menyambutmu. Tapi aaah... jika kau memang ingin lebih cepat bertemu Mimi, Pipi, dan orang-orang lainnya yang memang sudah menantimu, kenapa Mimi harus takut? Bukankah ini adalah hari bahagia yang kami tunggu?
Ryu... saat kau dewasa nanti dan membaca ini, Mimi harap kau tahu. Setiap detik kesakitan yang Mimi rasakan di hari itu adalah bentuk cinta terbesar Mimi padamu. Kau ajarkan Mimi bagaimana rasanya mencintai tanpa pamrih. Kau ajarkan Mimi bagaimana menghargai hidup saat ada nyawa lain dalam tubuh Mimi. Kau ajarkan Mimi bagaimana mensyukuri anugerah Tuhan. Kau... iya kau, Nak... adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan sepanjang nafas Mimi hingga detik ini...
Ryu... maafkan Mimi yang belum mampu menjadi ibu yang sempurna bagimu. Terkadang, Mimi masih sulit berkompromi dengan emosi dalam diri Mimi saat melihatmu rewel. Tidak jarang, Mimi terpaksa meninggalkanmu untuk berbagai hal dan pekerjaan. Tahukah kau, Nak? Saat mengingat kembali bagaimana Mimi tidak bisa 24 jam selalu berada di sampingmu, batin Mimi sebagai seorang ibu terasa sakit. Dan tahukah kau, Nak? Tidak sedikit orang yang seperti menabur garam menambah perih hati Mimi saat mereka, penghakiman mereka, dan telunjuk mereka mengarah ke Mimi. Bagi mereka, ibu yang tidak selalu bisa menjaga dan merawat anaknya sepanjang hari adalah ibu yang buruk. Tidakkah mereka sadar bahwa mereka tidak bisa memaksakan sepatu mereka yang nyaman akan nyaman juga dipakai orang lain? Yah... tiap orang punya situasi kehidupan berbeda. Tahu apa mereka tentang hidup kita? Jadi, biarlah. Mimi sadar tidak bisa menjadi ibu sempurna. Tapi percayalah, Mimi tidak akan pernah berhenti memberikan yang terbaik yang Mimi mampu untuk menjadi ibu yang baik. Setidaknya, baik bagimu, Nak, bukan bagi mereka. Karena kebahagiaan Mimi adalah kau, bukan mereka. Dan yakinlah, Nak... saat kau dewasa nanti, kau akan memahami keputusan yang Mimi pilih ini...
Ryu... terus tumbuhlah menjadi anak yang cerdas, soleh, tampan, sehat, dan baik. Mimi percaya, doa-doa Mimi yang tanpa jeda untukmu, suatu saat akan membawamu menuju jalan suksesmu yang dapat membanggakan kami orang tuamu kelak...
Tapi Ryu, anakku... suatu saat nanti, ketika kau akhirnya telah menjadi seorang lelaki dewasa seperti Pipi, ingatlah... sampai kapan pun, bagi Mimi kau tetaplah pangeran kecil Mimi yang menggemaskan, yang selalu ingin Mimi peluk dan cium. Selamanya...
My love for you is a journey... starting at forever and ending at never.
Happy belated birthday, sunshine. Now you're officially two year old. :)
Love,
Mimi
Tepat di tanggal ini, dua tahun yang lalu, Mimi tengah memperjuangkanmu untuk lahir ke dunia. Oh yeah... time flies. Ternyata dua tahun adalah waktu yang sangaaat singkat melihatmu bertumbuh dari seorang bayi merah menjadi anak supeeer aktif dan bawel seperti sekarang. :)
Hari itu, Mimi masih mengingatnya jelas. Kehamilan pertama bagi setiap wanita pasti membuatnya nervous, termasuk Mimi. Ditambah, kau lahir seminggu lebih awal dari perkiraan dokter. Sungguh, hari itu Mimi belum sepenuhnya mempersiapkan diri untuk menyambutmu. Tapi aaah... jika kau memang ingin lebih cepat bertemu Mimi, Pipi, dan orang-orang lainnya yang memang sudah menantimu, kenapa Mimi harus takut? Bukankah ini adalah hari bahagia yang kami tunggu?
Ryu... saat kau dewasa nanti dan membaca ini, Mimi harap kau tahu. Setiap detik kesakitan yang Mimi rasakan di hari itu adalah bentuk cinta terbesar Mimi padamu. Kau ajarkan Mimi bagaimana rasanya mencintai tanpa pamrih. Kau ajarkan Mimi bagaimana menghargai hidup saat ada nyawa lain dalam tubuh Mimi. Kau ajarkan Mimi bagaimana mensyukuri anugerah Tuhan. Kau... iya kau, Nak... adalah anugerah terbesar yang Tuhan berikan sepanjang nafas Mimi hingga detik ini...
Ryu... maafkan Mimi yang belum mampu menjadi ibu yang sempurna bagimu. Terkadang, Mimi masih sulit berkompromi dengan emosi dalam diri Mimi saat melihatmu rewel. Tidak jarang, Mimi terpaksa meninggalkanmu untuk berbagai hal dan pekerjaan. Tahukah kau, Nak? Saat mengingat kembali bagaimana Mimi tidak bisa 24 jam selalu berada di sampingmu, batin Mimi sebagai seorang ibu terasa sakit. Dan tahukah kau, Nak? Tidak sedikit orang yang seperti menabur garam menambah perih hati Mimi saat mereka, penghakiman mereka, dan telunjuk mereka mengarah ke Mimi. Bagi mereka, ibu yang tidak selalu bisa menjaga dan merawat anaknya sepanjang hari adalah ibu yang buruk. Tidakkah mereka sadar bahwa mereka tidak bisa memaksakan sepatu mereka yang nyaman akan nyaman juga dipakai orang lain? Yah... tiap orang punya situasi kehidupan berbeda. Tahu apa mereka tentang hidup kita? Jadi, biarlah. Mimi sadar tidak bisa menjadi ibu sempurna. Tapi percayalah, Mimi tidak akan pernah berhenti memberikan yang terbaik yang Mimi mampu untuk menjadi ibu yang baik. Setidaknya, baik bagimu, Nak, bukan bagi mereka. Karena kebahagiaan Mimi adalah kau, bukan mereka. Dan yakinlah, Nak... saat kau dewasa nanti, kau akan memahami keputusan yang Mimi pilih ini...
Ryu... terus tumbuhlah menjadi anak yang cerdas, soleh, tampan, sehat, dan baik. Mimi percaya, doa-doa Mimi yang tanpa jeda untukmu, suatu saat akan membawamu menuju jalan suksesmu yang dapat membanggakan kami orang tuamu kelak...
Tapi Ryu, anakku... suatu saat nanti, ketika kau akhirnya telah menjadi seorang lelaki dewasa seperti Pipi, ingatlah... sampai kapan pun, bagi Mimi kau tetaplah pangeran kecil Mimi yang menggemaskan, yang selalu ingin Mimi peluk dan cium. Selamanya...
My love for you is a journey... starting at forever and ending at never.
Happy belated birthday, sunshine. Now you're officially two year old. :)
Love,
Mimi