Tes TORCH dilakukan dengan mengambil sample darah, yang kemudian diperiksa di lab untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap keempat virus TORCH berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG). IgM adalah indikator infeksi saat ini yang sifatnya sementara dan akan hilang dalam waktu 2-3 minggu yang kemudian digantikan IgG. Sedangkan IgG merupakan paparan baru-baru ini atau masa lalu terhadap suatu penyakit, berlangsung selama hidup dan memberikan kekebalan abadi pada tubuh.
Sebaiknya tes TORCH dilakukan sebelum hamil. Deteksi dini pastinya untuk mencegah kemungkinan terburuk dan dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan atau pengobatan dengan maksimal agar nantinya bisa hamil tanpa perlu khawatir berlebih terhadap janin di perut. Tapi kalau kita baru kepikiran untuk tes saat tengah hamil--kayak gue--nggak masalah juga, asalkan kita segera konsultasi ke SpOG untuk mendapat tindakan pencegahan secepatnya jika positif terinfeksi TORCH. Satu hal yang harus diperhatikan, infeksi TORCH--kecuali Herpes--nggak melulu menampakkan gejala klinis pada tubuh penderita. Banyak yang merasa sehat-sehat aja, ternyata setelah dicek hasilnya positif. Itulah alasan lain kenapa tes TORCH sebaiknya dilakukan sejak awal.
Sayangnya, biaya untuk tes TORCH nggak bisa dibilang murah. Mungkin ini jadi salah satu kendala kenapa akhirnya banyak perempuan yang enggan melakukan tes TORCH. Gue juga sempet shock waktu cek harga untuk sekali tes TORCH di Prodia Pahoman Bandar Lampung. Untuk paket tes TORCH lengkap, harganya bisa mencapai Rp2.202.000,-! Dan inget, itu baru biaya tes awal. Seandainya hasil tes positif dan diharuskan menjalani tes lanjutan, otomatis ada biaya tambahan lagi yang harus dikeluarkan.
Tapi untungnya, tes TORCH bisa dilakukan terpisah untuk pemeriksaan masing-masing infeksi. Kalau mau menjalani salah satu aja dari keempat infeksi TORCH, maka biayanya bisa jauh lebih murah. Berikut daftar biaya untuk tes masing-masing infeksi TORCH yang gue dapet dari Prodia Pahoman:
- Toxoplasma (IgG + IgM) : Rp482.000,-
- Rubella (IgG + IgM) : Rp603.000,-
- CMV atau Cytomegalovirus (IgG + IgM) : Rp603.000,-
- HSV 1 atau Herpes Simplex Virus 1 (IgG + IgM) : Rp556.000,-
- HSV 2 atau Herpes Simplex Virus 2 (IgG + IgM) : Rp514.000,-
Berhubung budget minim, gue milih tes toxo dulu aja. Gue merasa punya resiko lebih untuk terinfeksi toxo dibanding ketiga infeksi lainnya. Hal ini karena gue punya peliharaan kucing di rumah yang katanya sih dalang penyebar virus toxo. Walaupun kucing gue selalu dirawat kebersihannya, tapi tetep ada kekhawatiran soal toxo itu. Ih, amit-amit, sih! Tapi biar lebih pasti dan hati lebih tenang, apa salahnya kalau dites aja. Toh demi kebaikan si buah hati juga. :)
Kwitansi pembayaran tes toxo gue di Prodia |
Jadilah akhirnya gue tes toxo di Prodia Pahoman. Nah, sekedar info bagi yang berdomisili di Bandar Lampung/sekitarnya dan pengen tes TORCH kayak gue, bisa coba ke situ juga. Alamatnya di jalan Jenderal Sudirman nomor 120, Pahoman. Lokasinya nggak jauh dari perempatan lampu merah yang ada di bawah flyover Stadion Pahoman. Kliniknya buka dari Senin sampe Sabtu. Dari Senin sampe Jumat, mereka melayani dari pagi sampe jam 8 malem. Khusus hari Sabtu, buka dari pagi sampe jam 2 siang atau kadang 4 sore aja. Prodia Pahoman bisa dihubungi di nomor 0721-8017700 atau 0721-8017701. Oya, kalau mau tes TORCH, nggak perlu pake puasa dulu dan sebaiknya dilakukan sebelum jam 12 siang, ya! :)
Well, untuk pengambilan sample darah di Prodia, nggak butuh waktu lama. Saat tau niat gue mau tes TORCH, gue langsung diarahkan satpam untuk daftar ke counter. Setelah menyelesaikan administrasi, gue langsung dirujuk ke lab untuk diambil darah. Tapi hasil tes darah nggak bisa langsung diketahui saat itu. Gue harus menunggu 2 hari sebelum hasil tes keluar. Soalnya sample darah gue dikirim ke Prodia Jakarta dan pemeriksaan lab dilakukan di sana.
Selama menunggu hasil tes keluar, gue cuma bisa berdoa semoga gue dan baby baik-baik aja. Gue bahkan sengaja pending jadwal cek rutin ke dokter cuma demi menunggu hasil tes darah gue keluar dulu. Daaan... saat akhirnya pihak Prodia menyerahkan sebuah amplop tertutup sama gue, yang di dalamnya ada selembar kertas berupa hasil tes toxo gue, inilah yang gue lihat...
Hasil tes toxo gue. Klik gambarnya untuk melihat lebih jelas. |
NEGATIF! YES, NEGATIF!!! :D
Alhamdulillah wa syukurillah! Sempet cemas berlebih, tapi begitu baca hasilnya, langsung plong seketika. Ihiy! Tapi biar lebih yakin, gue tunjukkin hasil tes itu ke SpOG gue, dr. Taufik. Si dokter bilang hasil tes gue bagus dan nggak perlu ada tindakan lanjutan. Duh, makin plong hati ini! Alhamdulillah lagi ah! :D
Gue belum tau kapan bakal tes TORCH untuk ketiga infeksi lainnya. Mungkin kalau ada dana lebih, bertahap gue bakal tes lagi. Soalnya sementara tabungan gue difokusin untuk persalinan dan kebutuhan si baby dulu. Aaah... seandainya duit bisa tinggal metik di pohon! Nyahahaha!
So, bagi yang lagi promil, para bumil, atau para perempuan di mana pun yang merasa ataupun nggak merasa punya resiko terinfeksi TORCH, sebaiknya tetep jalani tes ini. Kita harus menyadari bahwa tes TORCH penting bagi kita dan calon buah hati kita nantinya. Nggak ada ruginya kok tau infeksinya lebih awal. Kalau toh hasil tesnya negatif, seenggaknya itu bentuk kepedulian terhadap diri sendiri dan patut disyukuri. Tapi kalau ternyata IgM atau IgG tes TORCH kamu salah satunya menunjukkan hasil positif, atau malah keduanya positif, jangan terlalu khawatir dulu. Sebaiknya segera serahkan hasil tes itu ke dokter SpOG atau ahli klinis. Pasalnya, hasil tes TORCH cuma bisa diinterpretasikan secara pasti oleh mereka. Selain itu, mereka bakal langsung memberikan saran pemeriksaan lanjutan dan pengobatan yang harus kamu lakukan. Yang pasti sih tetep semangat dan selalu berpikiran positif. Karena ketenangan hati dan pikiran bisa memberikan efek bagus untuk mempercepat penyembuhan. :)
Jadi, kapan giliran kamu tes TORCH, girls? Lebih baik segerakan tes diri kamu di awal, daripada menyesal di akhir! Iya tho? ;)
2 komentar:
alhamdulillah
Kaa tes torch pas usia kehamilan berapaa week
Posting Komentar